Apa yang biasanya lu komentari saat melihat suatu benda? Bisa jadi bentuk, bisa jadi warnanya. Meskipun jawabannya bermacam-macam, semuanya berarti satu: penampilan. Ya, meskipun ada pepatah mengatakan jangan menilai sesuatu dari sampulnya, namun aspek visual memang sangat mempengaruhi daya tarik suatu benda. Termasuk salah satu di dalamnya adalah karya seni.
Karena hal tersebut, tak heran andaikata sebuah karya seni bisa menjadi terkenal karena bentuk dan warnanya yang indah. Berbicara tentang seni, rupanya banyak lho board game yang menjadikan kesenian visual seperti daya tarik. Jika ditelusuri lebih lanjut, game-game tersebut juga mengangkat berbagai karya dan aliran seni terkenal di penjuru dunia. Penasaran? berikut kira-kira di antaranya.
Sagrada
Karya seni: arsitektur Sagrada Familia, Spanyol
Rilis perdana di tahun 2017, game terbitan Floodgate Games lu adalah seorang seniman kaca yang diberi tugas menghias jendela katedral. Setiap pemain harus membangun jendela kaca dengan dadu-dadu di papan permainan. Jangan lupa warna yang sama tidak boleh ditaruh berdampingan. Pemain dengan skor paling tinggi otomatis akan keluar seperti pemenangnya.
Dari segi visual (dan judul tentunya) game ini banyak mengadaptasi dari kesenian lukisan kaca aneka warna yang mendominasi katedral Sagrada Familia. Dirancang oleh Adrian Adamescu dan Daryl Andrews, game ini bisa dimainkan oleh maksimal 4 pemain selama 45 menit. Sagrada bisa didapatkan seharga Rp 645.000 di Tokopedia.
Baca Juga: Board Game Asal Jerman: Hal yang Saya Sukai dari Board Game Indonesia
Rococo
Karya seni: mode Rococo, Perancis
Selamat datang di Paris abad ke-18, di bawah pemerintahan Raja Louis XV. Pada masa tersebut, seluruh masyarakat berlomba-lomba menjadi yang paling trendi. Secara penampilan game ini juga didominasi oleh mode Rococo yang aslinya juga berasal dari negara Perancis.
Berjenis euro-games, setiap giliran pemain harus memainkan satu kartu pegawai demi melguakan tugas: merekrut pegawai baru, membeli sumber daya, menjahir gaun hingga berinvestasi di dekorasi pesta. Pilihlah pegawai yang tepat karena tidak semua bisa menuntaskan semua tugas tadi. Di akhir permainan, pemain dengan poin terbanyak akan menjadi pemenang.
Junk Art
Karya seni: aliran seni Junk Art
Pernah mendengar istilah junk art? Lahir di awal abad ke-20, ini adalah salah satu aliran seni yang tercipta lewat gabungan sampah-sampah dalam berbagai bentuk. Sama semacam aslinya, dalam board game berjudul Junk Art ini lu harus menyusun benda menjadi sebuah karya seni. Ada banyak misi yang bisa lu pilih, semacam membangun karya seni paling tinggi, karya seni yang paling terakhir jatuh, dan banyak lagi.
Datang dari penerbit Pretzel Games, game berjenis dexterity ini sangat cocok dimainkan bersama teman dan keluarga yang ingin mencoba permainan ringan dan penuh tawa. Kamu tidak akan pernah tahu bentuk apa yang muncul saat benda-benda ini disusun, persis sama dengan aliran seni junk art yang bentuknya berantakan tapi punya nilai khusus. Game ini dijual seharga Rp 710.000 di Tokopedia.
Azul: Stained Glass of Sintra
Karya seni: kaca lukis Istana Sintra, Lisabon
Merupakan judul kedua dari seri board game Azul, game rancangan Michael Kiesling ini menantang pemain seperti dekorator kaca berwarna di kapel Istana Sintra. Gameplay yang dipakai masih sama, dimana pemain harus menyusun tile membentuk pola yang mejangkapi panel jendela. Hati-hati jangan mencapai merusak pola atau lu tidak akan mendapat poin.
Tak cuma itu, game ini memberikan komponen unik ialah papan jendela yang bersisi ganda, sehingga bisa dimainkan berulang. Dengan ilustrasi dari Chris Quilliams, game ini sangat kental dengan warna-warna terang sesuai karya seni aslinya di ibukota negara Portugal tersebut. Azul: Stained Glass of Sintra bisa didapat seharga Rp 690.000 di Tokopedia.
Baca Juga: Summer Pavilion, Judul Ketiga Azul Ajak Kamu Menghias Rumah Raja Portugal
Fresco
Karya seni: lukisan gaya Fresco
Dalam game rilisan tahun 2010 ini pemain adalah pelukis handal yang harus membenahi fresco di sebuah gereja abad pertengahan. Fresco sendiri mengacu pada aliran lukisan yang sering muncul pada dinding-dinding bangunan keagamaan di Eropa. Salah satu fresco bahkan dibuat olah sang maestro Michelangelo, yang sekarang tersimpan di Sistine Chapel Vatikan.
Selama permainan, luncurkan pekerja demi melguakan aksi semacam membeli dan mencampur cat, mengerjakan lukisan fresco atau mendapat uang dengan melukis potret. Sebagian besar poin didapat dengan mengerjakan lukisan fresco yang membutuhkan kombinasi warna yang berbeda. Jadi pastikan lu menyelesaikan lukisan sebanyak mungkin ya.
The Art of Batik
Karya seni: Batik, Indonesia
Siapa yang tak kenal batik? Tepat tanggal 2 Oktober 2017 lalu, batik dinobatkan seperti warisan budaya oleh PBB. Menariknya kesenian batik tidak cuma muncul dalam pakaian saja, tetapi juga dalam board game berjudul The Art of Batik buatan Adhitya W. Purnama ini.
Berlatar pusat kerajinan batik di Surakarta pada akhir tahun 1970-an, lu dan temanmu adalah para asisten Mbok Mase yang mengerjakan batik demi pembeli. Mbok Mase sendiri adalah perempuan yang mengatur jalannya pusat kerajinan. Selama permainan, atur pekerja demi melguakan aksi mulai dari mencelup batik hingga menjemur batik yang sudah dilukis. Penasaran? game ini bisa dibeli di Tokopedia dengan harga Rp 275.000.
Sumber: BoardGameGeek
Untuk lu yang berada di Bandung, silakan kunjungi Galeri Board Game Indonesia di PlaySpace by Boardgame.id. Alamatnya di Jalan Sukanagara no. 31, Antapani, Bandung. Kami buka setiap hari Senin hingga Jumat dari jam 1 siang mencapai jam 5 sore.
Belum sempat mampir ke Bandung? Jangan khawatir karena PlaySpace juga mempunyai Katalog Online dan barang-barang yang tersedia bisa didapatkan melalui toko online kami di Tokopedia maupun pemesanan langsung via WhatsApp.
Komentar
Posting Komentar